Skip to main content

Sekarang bertambah 2 setengah.

Photo by Ellen Carlson Hanse on Unsplash
Photo by Ellen Carlson Hanse 

"Kemarin, baru saja kemarin sore aku masih duduk di tempat tadi untuk meratapi kehidupan. Dengan kopi, Indomie dan Sebungkus Gudang Garam"

Akan sedikit banyak menenangkan atau tidak sama sekali, kacau yang timbul perkara jalan-jalan Ibu kota yang sempit.
Aku dipersimpangan dengan mata yang diatur untuk tidak menoleh pada kebenaran minor, dan dirimu hanya duduk tanpa memesan di warung kopi hasil perceraian.
Kejelasan yang di tunggu, sudah berkarat.
Kebebasan yang dijamin, sudah bersyarat. 

Comments

Popular posts from this blog

Bantal Eksistensial

Tumpukan buku, bekas bacaan yang beberapa tidak pernah selesai tahun kemarin. Tahun 2018 dipenuhi dengan banyak kejadian yang lumayan aneh, cukup tidak normal yang terkadang membuat keinginan untuk menyerah kepada keadaan di dalam kepala menjadi lebih masuk akal. Sepertinya baru kemarin 2019 datang dan menyerukan ide gila sambil berdansa diatas meja, aku sendiri sebenarnya takut ia akan menumpahkan kopi, yang lalu akan membuat cangkir dan tatakanya pecah, dengan kekhawatiran yang demikian rapuh, aku harus sigap untuk segera menggunakan metode yang sesuai untuk memproses kemungkinan dari 2019. Perjalanan menuju kampus baru, sebuah ide tidak akan sirna bukan? rokok ditangan akan habis pada filter ketika saatnya tiba, namun tidak dengan bahaya laten dari pengharapan yang terlalu ambisius dan dibarengi dengan kesadaran bahwa persiapan tidak pernah mempunyai kecukupan untuk bisa masuk kedalam keadaan 'aman'. Diriku di terror, dari dalam kepala, dari dalam hasil yang belum tentu d...

Rumah

pada pagi ketika hujan berbisik lewat atap jauh di atas aku tahu itu rintik aku sudah lama bebas coba untuk mencari jalan lain kembali di antara gang, dan tembok kapur di antara tangga sempit di waktu lain dan senin akan tetap tanggal libur aku masih melihat dirimu dari belakang dengan celana pendek warna merah dan pendek rambut baru kamar gelap, tanpa kepastian hari kelabu Ayah akan datang dan mengetuk bungkus rokok di bagi tiga antara canda, malu yang terbatuk dengan kopi yang sama dingin juga banyak hal di tepian ranjang kutu, rambut, sakar buntu, berlari, dan bangun siang buang sampah, kita terbakar sekarang rumah itu sudah berpindah kedalam tempat terdekat dari anaknya hanya teman baik ku yang ada, dan gundah kau sedang libur lebaran, belum pulang juga Raka Feisal Jakarta, 25 Januari 2019

Cara menulis esai

Bagaimana cara membuat esai ? Tugas menulis esai adalah hal yang biasa di dapatkan para mahasiswa atau pelajar di hampir semua ilmu pengetahuan yang sedang di tekuni. Berguna untuk banyak tujuan, diantaranya adalah media komunikasi untuk mengekspresikan suatu ide atau teori, sarana latihan menulis, dan sebagai tugas untuk nilai akademis. Tetapi keterampilan dalam menulis esai sudah berkurang dari generasi ke generasi, di akibatkan revolusi digital dan juga sistem pelajaran. Bahkan, tidak semua akademisi sekarang ini bisa membuat esai yang baik, dengan alasan yang sama. Bagi kawan - kawan atau adik - adik yang ingin belajar menulis esai, jangan khawatir karena masih banyak panduan menulis esai tersebar di internet, dan hari ini penulis akan mengambil salah satu panduan yang membantu penulis di masa kuliah untuk membuat esai, yaitu dari:  http://minichols.tumblr.com . Ada 4 langkah dasar untuk memformulasikan esai dimulai sebagai satu hal yang abstrak (ide) sampai menjadi n...