
pada pagi ketika hujan berbisik
lewat atap jauh di atas
aku tahu itu rintik
aku sudah lama bebas
coba untuk mencari jalan lain
kembali di antara gang, dan tembok kapur
di antara tangga sempit di waktu lain
dan senin akan tetap tanggal libur
aku masih melihat dirimu
dari belakang dengan celana pendek warna merah
dan pendek rambut baru
kamar gelap, tanpa kepastian hari kelabu
Ayah akan datang dan mengetuk
bungkus rokok di bagi tiga
antara canda, malu yang terbatuk
dengan kopi yang sama dingin juga
banyak hal di tepian ranjang
kutu, rambut, sakar
buntu, berlari, dan bangun siang
buang sampah, kita terbakar
sekarang rumah itu sudah berpindah
kedalam tempat terdekat dari anaknya
hanya teman baik ku yang ada, dan gundah
kau sedang libur lebaran, belum pulang juga
Raka Feisal
Jakarta, 25 Januari 2019
Comments
Post a Comment