
Pagi tidak begitu pagi, bukan seperti ini. Merelakan dirimu setelah melalui kekalahan semalam. Piring dengan sarapan, kopi dengan gula 3 sendok teh, dan secukupnya dosis dari matahari jam 10 siang. Pagi dengan khas, ditambah suasana lembab menembus dari jendela, cahaya jatuh setelah di saring oleh 3 bar dari kusi pemberian, dirimu juga.
Tadi malam, tidak harusnya aku menyerukan berkali-kali nama mu, kepada depan gang rumah, ke lorong sepi jam 3 pagi. Setelah itu, aku tersadar dengan muka yang tidak pernah aku rencanakan, merebah pelan-pelan, aku sadar, bahwa aku bahkan belum buka sepatu, dan semuanya terasa sangat melelahkan. Ku dengar nafas ku sendiri, yang berusaha meredam jenis nafas lainya, yang seharusnya muncul, dengan posisi tersandar, di tembok yang seharusnya kau syukuri, yang seharusnya kau tinggali, sekarang aku akan sangat berusaha, setelah nanti aku melangkahkan kaki pergi. Untuk melupakan, menghapus, me-reboot, segala macam empati yang dalam satu tahun empat bulan dan dua puluh lima hari aku pertahankan.
Pagi ini aku seharusnya masih menikmati sarapan, tanpa kekurangan dopamine dan dengan kadar oksitoksin yang jauh dari level berbahaya. Sekarang semuanya nampak suram, aku sendiri takut dengan hal-hal yang pernah di bayangkan tiga bulan kemarin, makanan terlihat seperti kertas ujian, hitam-putih dan menimbulkan perasaan yang ingin segera membalikan meja sambil mengamuk dan berteriak, tapi kemudian pikirku itu semua tidak akan membuat apapun menjadi berubah, mungkin bisa menjadi suatu pelampiasan emosional, sementara itu bisa dilakukan dengan aktifitas lain yang lebih berkelas, lebih tidak destruktif. Demikian aku mengurungkan niat untuk membuat lantai penuh dengan telur dan nasi, gula pergi ke kopi dan sendok bekerja ke dalam piring, aku segera ingin melewati acak-acakan pikiran seperti ini, sangat tidak produktif.
Selesai sarapan, setelah menaruh semua kekacauan di atas meja ke tempat cuci piring. Aku kembali di meja makan, kali ini bukan sarapan, atau kopi, tetapi hanya terdiam dan kembali kedalam kekalahan semalam, kekalahan yang tidak pernah terhitung sebelumnya. Lain kali kepercayaan harus di kurangi, apapun yang mereka dan dia katakan, aku tidak akan mempunyai kepercayaan yang sama lagi.
Comments
Post a Comment