Kehidupan akhir-akhir ini tidak berpihak bagi kesadaran, untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih ideal, menuntut untuk memperbanyak refleksi pada malam-malam yang bisu pada musim panas di negeri tropis ini.
Ranjang sudah ku kuasai sendiri, seprainya tidak kupasang dan kubiarkan berantakan di pojok kanan disebrang pintu kamar mandi. Hati sedang gelisah memikirkan hal yang bukan terdapat diruangan ini, aku hanya memandangi beberapa retak tembok, dan itu mulai kembali mendatangi ketenangan.
semakin dalam malam, dan awan semakin terang oleh cahaya lampu kota di kejauhan. Jendela sempit yang sudah tua ini kacanya sudah hilang, semakin jelas dan terang bahwa banyak kejadian yang ku ingin saksikan sedang terjadi di sana. aku menumpuk penasaranku dan ku bakar di dalam kepala dengan beberapa gelas besar Bir, walau apa yang sedang ku pikirkan masih berlari kesana dan kesini, aku masih bisa sedikit untuk tersadar dengan tanggung jawab yang sudah diberikan semenjak 2 tahun lalu, dan itu juga yang membuat ku sekarang, sendiri, berada di kamar sempit berantakan ini.
Aku berpikir tentang teman-teman sebaya, mereka yang lebih tua, dan adik-adik yang tentu juga tidak kurang pentingnya. membicarakan hal ini bahkan dengan diri sendiri bukan merupakan hal yang mudah, bukan setiap hari aku akan punya niat untuk menjadikan mereka dan hal tersebut menjadi sebuah topik bahasan serius.
Di setiap bangun tidur, atau saat-saat sadar setalah mabuk, aku biasanya akan berdiri di dalam kepala. meluangkan waktu untuk berpikir agak jernih soal mereka yang berada di sekeliling ku, dengan beberapa pengecualian individu yang memang tidak teralu pantas untuk berada di dalam. penilaian subjektif yang mengendarai keputusan dari kepedulian memang kadang ku sambut dan ku pelihara baik-baik, itu akan menyelamatkan dirimu dari banyak hal2 terkait emosi dan penyakit standar anak muda. Mereka adalah pembentuk dari banyak keburukan dan kebaikan, diantaranya banyak juga yang memang aku syukuri dan amini kehadiranya. Datang dan terbentuk secara tidak sengaja, hubungan mereka kepada pribadi diri tidak bisa diceritakan dengan satu sisi saja. Menjauhi kata-kata sifat yang akan membuat mereka mempunyai satu warna juga merupakan tantangan tersendiri, dalam deskripsi seorang manusia-teman.
Comments
Post a Comment